Hari ini
adalah hari yang sangat-sangat kau tunggu. Pertama dan terakhir adalah apa yang
muncul dalam benakmu. Tentu saja kamu juga ingin mengaplikasikannya dalam
kehidupanmu ke depan. Kau akan meminimalisir segala pikiran negatifmu pada
pasanganmu dan kau juga berharap sama pada pasanganmu. Semua doa yang tercurah
hanya untuk kebahagianmu. Kebahagiaan abadi untuk pernikahanmu.
Kau mematut
diri di cermin, refleksimu memantulkan aura positif. Bunga-bunga seolah
bermekaran di taman hatimu, pun burung-burung tak mau kalah, bernyanyi menjadi
saksi pernikahan kalian.
“Kalian adalah
pasangan yang serasi,” itulah yang akan dikatakan padamu, andai saja
burung-burung itu bisa berbicara.
Lelakimu
berjalan dari kejauhan dan mencuri-curi pandang padamu. Kau cuek. Sosok itu
menghampirimu dan menggamit jemarimu. Sontak saja, alat make up yang kau gunakan terjatuh. Kau terkejut bukan kepalang.
Terlalu awal bertemu pikirmu. Kau tak peduli lagi. Kau hanya ingin menikmatinya
saja, menikmati berjalan ke altar dengan pria idamanmu.
Kini kau sudah
tak sabar lagi saat menunggu momen yang sangat kau tunggu cukup lama. Saat
bibirmu saling bertemu dan cinta dan nafsumu pun menjadi sah.
*FF 169 kata ini ditulis untuk
tantangan dari @KampusFiksi #FFOrangKedua, ditulis menggunakan sudut pandang
orang kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.