>

Jumat, 17 Oktober 2014

Resensi Sanubari Jakarta


Sebagai pembaca yang anti mainstream, saya mencoba untuk mencari novel/kumcer yang berbeda dari yang lainnya. Terlebih juga karena kebosanan yang melanda ketika membaca novel romance biasa maka saya pun mulai mencari novel/kumcer dengan tema LGBT yang masih jarang ditemui di Indonesia dan berharap mendapatkan gambaran real tentang LGBT itu sendiri. Sanubari Jakarta merupakan fiksi LGBT Indonesia kedelapan yang saya baca.
Jadi, Sanubari Jakarta memuat 10 cerpen yang dalam buku kumcer ini disebut sanubari. Menceritakan sebuah kisah cinta yang bagi sebagian orang aneh, menyimpang dan sebagainya. Kesepuluh cerpen itu adalah ½, Malam ini Aku Cantik, Lumba-lumba, Terhubung, Kentang, Menunggu Warna, Pembalut, Topeng Srikandi, Untuk A, Kotak Cokelat. Menurut saya semua cerpen menarik karena mewakili LGBT itu semua, tapi cerpennya masih didominasi dengan cerpen gay dan lesbian. Cerpennya masuk akal, nggak ada tokoh yang mati, ini yang paling saya suka. Ada cerpen yang dibalut dengan unsur komedi juga, sehingga tidak membuat jenuh pembaca. Banyak cerpen yang memakai sudut pandang orang pertama, sehingga membuat pembaca menebak-nebak siapa tokoh yang tengah bercerita. Alurnya juga asik untuk diikuti. Cerpennya juga nggak vulgar.
Cerpen favorit saya adalah ½, Malam ini Aku Cantik, Lumba-lumba, Kentang, dan Kotak Cokelat.
Cerpen ½ bercerita tentang Biyan yang diceritakan dalam keadaan berbeda sebagai Biyan dan Anna yang mencintai seorang lelaki.
Cerpen malam ini aku cantik bercerita tentang seorang lelaki yang demi anak dan istrinya di kampung menjalanani profesi sebagai pelacur waria.
Cerpen Lumba-lumba ini berkisah tentang guru TK, Adinda yang bertemu dengan ibu salah satu muridnya yang bernama Anggya yang ternyata sama dengan dia. Cerpen ini adalah satu-satunya cerpen biseksual dalam kumcer ini.
Kentang bercerita tentang sepasang kekasih gay yang ingin melepas rindu dan juga ingin bercinta tapi gagal karena sempitnya kamar kos dan juga gangguan yang muncul. Ada dua pandangan yang muncul dalam cerpen ini tentang hubungan mereka. Cerpen ini juga kocak.
Cerpen Kotak cokelat bercerita tentang Ruben yang jatuh cinta pada seorang wanita yang dulunya adalah bocah laki-laki yang di-bully olehnya.
Masih ada typo beberapa, kemudian untuk penggolongan buku mestinya fiksi/kumcer dewasa bukan fiksi/novel dewasa.
Simpulannya kumcer ini sangat direkomendasikan untuk mereka yang tertarik mengetahui kisah cinta LGBT, dan yang pada akhirnya cinta adalah cinta meski kepada jenis apa pun cinta itu datang. Kumcer ini juga bisa dinikmati secara audio visual karena memang diangkat dari film Sanubari Jakarta.
Judul                     : Sanubari Jakarta
Penulis                  : Laila lele Nurazizah
Penerbit                : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit            : Jakarta
Jumlah halaman   : vi+ 154 halaman
Cetakan                : Pertama, April 2012

ISBN                    :  978-979-22-8330-3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.