>

Minggu, 28 September 2014

Tradisi Iring-iring Pengantin Sunat

Dalam agama Islam setiap lelaki  yang berakal dan sehat diwajibkan untuk melakukan khitan atau dalam bahasa Jawa disebut sunat. Khitan atau sunat ini menunjukkan bahwa si anak telah mencapai akil baligh—di mana seseorang tersebut sudah sampai pada usia tertentu untuk dibebani hukum syariat (taklif) dan mampu mengetahui atau hukum tersebut (republika.co.id). Pada fase ini setiap anak yang telah akil baligh dan dikhitan sudah memiliki kewajiban untuk melakukan ibadah.
Pengantin Sunat



Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang memiliki banyak tradisi, salah satunya adalah tradisi iring-iringan. Sebagai bagian dari perayaan khitanan, tidak semua masyarakat mengadakan acara ini. Khitanan dirayakan dengan dua cara yaitu dengan cara sederhana dan secara ramai. Cara sederhana biasanya hanya dengan mengundang saudara dan tetangga untuk menghadiri bancaan atau selametan  (syukuran) dengan bubur merah. Sedangkan cara ramai dengan mengadakan iring-iring. Iring-iring adalah tradisi mengarak pengantin sunat dengan menaiki kuda dan tentu saja dirias dengan gagahnya. Pengantin sunat ini akan diarak menuju jalan utama di desa di mana bisa dilihat oleh banyak orang. 
Barongan

Kuda lumping

Anak kecil membawa kembang manggar
Kembang manggar

Prosesi ini diikuti dengan berbagai macam pelengkap seperti barongan, kuda lumping, rebana dan juga musik modern yaitu drum band. Sebuah campuran yang terlihat apik. Beberapa anak akan membawa hiasan warna -warni yang disebut kembang manggar, sesuatu yang hanya muncul pada acara seperti ini. Tradisi iring-iring yang dibahas dalam postingan ini adalah yang ada di kabupaten Demak, Jawa Tengah.  Tradisi ini selalu saja menarik para khalayak untuk menonton.



Drumband

Rebana
Iring-iring ini biasanya dilaksanakan pada siang hari dan malam hari. Jadi sehari bisa ada dua kali tau hanya satu kali saja di malam hari. Untuk malam hari, setelah diarak, si pengantin sunat akan mengkhatamkan Al-Quran di depan khalayak ramai. Si anak yang akan mengkatamkan Al-Quran sebelumnya akan menerima bimbingan membaca Al-Quran dengan baik oleh para ustadz yang ternama di daerahnya. Di masa sekarang iring-iring sudah jarang diadakan , karena biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Iring-iring adalah sebuah tradisi yang sangat kaya dan juga patut untuk dilestarikan.

1 komentar:

Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.