>

Minggu, 16 Februari 2014

Resensi 1 Liter of Tears

Resensi 1 Liter of Tears
Judul Asli                             : 1 Liter No Namida
Judul Terjemahan                 : 1 Liter of Tears
Penulis                                 : Aya Kito
Penerjemah                         : Endang  Marina
Penerbit                              : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Halaman                 : 156 halaman


“Ibu… aku sudah tidak bisa berjalan lagi. Meski aku berusaha berpegangan, tapi tetap saja aku tak mampu berdiri.” (halaman 109)
“Aku tidak ingin mati. Aku ingin tetap hidup meski segalanya terasa semakin sulit.” (halaman 110)
1 Liter of Tears adalah sebuah memoir yang mengisahkan perjuangan hidup seorang gadis Jepang, Aya Kito. Dia didiagnosis mengidap penyakit yang tak dapat disembuhkan, Spinocerebellar Ataxia pada usia 15 tahun. Pada saat kelulusannya dari SMP.
Ditulis dengan sudut pandang orang pertama, pada awalnya catatan-catatan Aya adalah catatan yang dibuat untuk perubahan kondisi kesehatan yang dirasakan oleh Aya yang akan membantu dokter dalam proses  penyembuhannya. Pada perkembangannya diary Aya juga bercerita tentang apa yang dia rasakan sebagai seorang gadis remaja dan perjuangannya dalam menghadapi penyakit ini.
Aya kito harus merelakan masa mudanya dihabiskan di rumah sakit. Sebagai manusia biasa Aya bertanya-tanya mengapa penyakit ini memilihnya. Berbagai macam pemeriksaan dijalaninya  hingga akhirnya Aya harus meninggalkan sekolah dan pindah ke sebuah SLB karena kondisinya. Aya mulai tak bisa berjalan, menulis, berjalan dan berbicara. Dengan kondisinya yang seperti itu Aya tetap menulis sampai akhirnya dia tak mampu lagi untuk menulis.
Membaca buku ini seolah menarik pembaca untuk ikut serta merasakan apa yang dirasakan oleh Aya, memahami bagaimana semangatnya dalam menjalani sisa hidupnya. Secara tidak langsung pembaca juga bisa menambah pengetahuan tentang penyakit yang diderita oleh Aya yang dijelaskan oleh dokter yang merawat Aya.
Dalam buku ini penerjemahan beberapa dialog yang menggunakan bahasa ala remaja Indonesia seakan mengganggu penghayatan saat membaca buku ini.
Kesimpulannya  buku ini sangat patut dibaca oleh siapa saja. Karena banyak nilai-nilai moral positif yang bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.