Resensi 1 Liter of Tears
Judul Asli :
1 Liter No Namida
Judul Terjemahan : 1
Liter of Tears
Penulis :
Aya Kito
Penerjemah :
Endang Marina
Penerbit :
PT Elex Media Komputindo
Jumlah Halaman : 156
halaman
“Ibu… aku sudah tidak
bisa berjalan lagi. Meski aku berusaha berpegangan, tapi tetap saja aku tak
mampu berdiri.” (halaman 109)
“Aku tidak ingin mati.
Aku ingin tetap hidup meski segalanya terasa semakin sulit.” (halaman 110)
1 Liter of Tears adalah
sebuah memoir yang mengisahkan perjuangan hidup seorang gadis Jepang, Aya Kito.
Dia didiagnosis mengidap penyakit yang tak dapat disembuhkan, Spinocerebellar Ataxia pada usia 15
tahun. Pada saat kelulusannya dari SMP.
Ditulis dengan sudut
pandang orang pertama, pada awalnya catatan-catatan Aya adalah catatan yang
dibuat untuk perubahan kondisi kesehatan yang dirasakan oleh Aya yang akan
membantu dokter dalam proses
penyembuhannya. Pada perkembangannya diary Aya juga bercerita tentang
apa yang dia rasakan sebagai seorang gadis remaja dan perjuangannya dalam
menghadapi penyakit ini.
Aya kito harus merelakan
masa mudanya dihabiskan di rumah sakit. Sebagai manusia biasa Aya
bertanya-tanya mengapa penyakit ini memilihnya. Berbagai macam pemeriksaan
dijalaninya hingga akhirnya Aya harus
meninggalkan sekolah dan pindah ke sebuah SLB karena kondisinya. Aya mulai tak
bisa berjalan, menulis, berjalan dan berbicara. Dengan kondisinya yang seperti
itu Aya tetap menulis sampai akhirnya dia tak mampu lagi untuk menulis.
Membaca buku ini seolah
menarik pembaca untuk ikut serta merasakan apa yang dirasakan oleh Aya,
memahami bagaimana semangatnya dalam menjalani sisa hidupnya. Secara tidak
langsung pembaca juga bisa menambah pengetahuan tentang penyakit yang diderita
oleh Aya yang dijelaskan oleh dokter yang merawat Aya.
Dalam buku ini
penerjemahan beberapa dialog yang menggunakan bahasa ala remaja Indonesia
seakan mengganggu penghayatan saat membaca buku ini.
Kesimpulannya buku ini sangat patut dibaca oleh siapa saja.
Karena banyak nilai-nilai moral positif yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.