Aku masih di sini, menunggumu dengan
setia. Aku masih mencium kuat bau
keringat yang bercampur parfummu. Meski angin bertiup dengan kencangnya, dia
tak mampu menerbangkan baumu. Mungkin hidungku saja yang bermasalah hingga tak mampu membau yang lain selain bau itu.
Kau masih ingat? Di sini kita pernah
merangkai kenangan menyulam canda tawa,
mengukir senyum di wajah kita. Kau masih ingat rangkaian kata-kata manis yang
kautulis di atas pasir pantai yang tak seputih kulitmu? Meski kata-kata itu tak
bertahan lama dan segera digulung ombak menuju luasnya samudra aku tak pernah
berharap kalau kau akan seperti itu. Aku masih di sini berdiri setegar batu karang
meski tubuhku tak seatletis selingkuhanmu.
Tapi yang perlu kau tahu perasaanku—rasa cintaku tak kan pernah surut seperti
air laut.
*Cerita ini terinspirasi dari lagunya Lisa Halim yang berjudul Daddy. Ditulis untuk tantangan fiksi 123 kata oleh @KampusFiksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.