“Why did God create
lust?”
“For the catharis of
the soul.”
![]() |
source: wikipedia |
Dua baris di atas adalah kutipan
dialog dalam film ini yang sangat berkesan bagi saya. Pernah kah kita
membayangkan hidup di sebuah lingkungan dengan tingkat ketaatan pada agama yang
begitu ketat? Dan menjadi gay yang terus bersembunyi karena lingkungan dan
akhirnya menikah? Menurut saya film ini Eyes Wide Open atau dalam bahasa
aslinya berjudul Einayim Phukot adalah film yang bertema sangat berat,
bagaimana tidak berat, film ini mengambil tema gay di tengah masyarakat Yahudi
di Yerusalem. Oke, sebenarnya tema gay
yang bersinggungan dengan agama bukanlah hal yang baru dalam fiksi LGBT.
Kelebihan dari film ini ada pada konflik
yang menurut saya sangat kompleks, kesetiaan
pada kekasih, keluarga atau devosinya pada Tuhan. Konflik yang muncul antara si
tokoh dengan masyarakat yang entah masyarakat tahu atau tidak mengenai hubungan antara Ezri dan Aaron, terutama
bahwa si Ezri ini tidak akan diterima ketika dia ke rumah penduduk maupun ke
sinagog. Selain itu juga kemelut antara dua pilihan yaitu Aaron memilih
keluarga atau memilih Ezri. “We can’t go this way. I have a family, wife and
children.” “ I have only you.” Pun demikian Rivka istri dari Aaron yang telah
memberinya 4 anak ini juga mulai curiga terhadap hubungan antara Ezri dan
Aaron. Selain itu Aaron yang merupakan Yahudi taat juga mulai bingung dengan
dirinya.
Film dibuka dengan adegan seorang
laki-laki yang berusaha membuka pintu sebuah toko di tengah hujan, karena tak
bisa membukanya laki-laki itu membuka paksa dengan batu. Aaron, laki-laki itu
baru saja membuka kembali toko daging setelah kematian ayahnya. Ezri seorang
murid Yeshiva yang tak memiliki rumah mampir ke toko daging itu untuk meminjam
telpon. Dari adegan saat Ezri menelpon temannya ini terlihat bahwa dia
menghubungi pacarnya. Saat melihat ada pengumuman lowongan di toko Aaron, Ezri
menawarkan diri tapi Aaron menolak karena Ezri tidak pernah bekerja di toko
daging. Setelah melihat Ezri tidur di sinagog
Aaron menawarkan tempat untuk tinggal di toko dagingnya dan mulai
memperkerjakannya. Aaron mengundang Ezri untuk makan malam Sabbath, dia mau
datang asalkan Aaron juga mau menemaninya melakukan ritual mandi.
Keduanya semakin dekat dan Rivka
istri Aaron juga menerimanya dengan baik. Ezri yang mempunyai bakat menggambar
mulai terlibat secara seksual dengan Aaron saat dia meminta Ezri untuk
menggambar dirinya. Tentu saja Aaron menolak untuk melakukan hal itu. Aaron
yang seorang Yahudi taat mulai diusik mengenai kedekatannya dengan Ezri oleh
teman-temannya di lingkungan dan sinagog. Pamflet mengenai adanya seorang
pendosa di lingkungan tempat tinggal juga mulai disebarkan. Desas-desus
mengenai daging yang dijual Aaron tidak halal pun dibuat, supaya Aaron mau
menyuruh Ezri pergi. Hingga akhirnya terror mulai muncul, dari segerombolan
murid Taurat, yang membuat keributan di toko daging. Sampai pada akhirnya
Rabbi Weisban, tokoh sinagog yang
mengetahui siapa orang tua Aaron menanyakan kenapa dia begitu sulit mengusir
Ezri, Aaron menjawab bahwa dia merasa hidup lagi saat bersama Ezri. Film
ditutup dengan adegan Aaron yang melakukan ritual mandi, saat Aaron
menenggelamkan diri agak lama, film itu pun berakhir.
saya belum pernah nonton filmnya sih , tapi keliatannya seru ..
BalasHapus