>

Kamis, 11 Desember 2014

Resensi Novel "Partisi Hati"


Judul Buku                                                          : Partisi Hati

Penulis                                                                 :Ihwan Hariyanto

Penerbit                                                              :Mozaik Indie Publisher

Cetakan                                                               : Pertama, Januari 2012

Tahun Terbit                                                      :2012

 Jumlah Halaman                                              :302

 

Partisi Hati adalah sebuah novel yang  mengisahkan Afrie, Cahaya, Rahman, Carissa, Tommy, Zack dan Evan. Mereka semua mempunyai hubungan satu sama lain yaitu hubungan asmara, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Afrie memendam cintanya pada Evan, sahabatnya sendiri meskipun akhirnya Evan menyatakan perasaannya juga tapi hal itu tidak membuat  Afrie menerima cinta Evan karena terlanjur sakit hati dengan kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh Evan.

Sebuah insiden menabrak kucing mempertemukan Carissa dan Rahman, sejak peristiwa itu mereka saling menghubungi satu sama lain dan akhirnya tumbuh cinta di antara mereka berdua. Saat menjalin asmara dengan Carissa, Rahman mulai mempertanyakan jati dirinya karena dia juga menjalin hubungan dengan Zack., sebuah hubungan yang tidak biasa.

Cahaya yang menjalin hubungan dengan Tommy di dunia maya semakin menikmati hal tersebut hingga akhirnya dia tenggelam dalam kebohongan dan “pemalsuan” jati diri. Disajikan dengan gaya bahasa yang ringan membuat novel ini mudah dipahami.

Novel ini membawa tema yang masih tabu, meskipun sudah beberapa penulis Indonesia yang mengangkat tema LGBT yang berkisar tentang romansa dan konflik batin mereka. Namun dalam novel ini disajikan konflik yang berbeda dari novel-novel bertema sama di pasaran. Tentang pencarian jati diri dan alter ego dari tokoh utamanya.

Partisi Hati menyajikan setting yang cukup beragam dan gaya penceritaan yang bisa membuat pembaca terjebak, apa lagi  dengan penggunaan kata “aku” hampir di semua awal bab yang harus membutuhkan ketelitian agar bisa menebak tokoh “aku” itu siapa.

Karakterisasi dalam novel ini cukup kuat hingga bisa membawa pembaca larut dalam kisahnya. Tapi harus diberikan penjelasan kenapa si tokoh bisa menjadi gay atau dia seorang bisex. Endingnya pun tidak cukup mengena, epilognya pun tidak cukup membantu. Tidak istimewa.

Dengan membaca novel ini, pembaca bisa mendapatkan informasi tentang sebuah band yang dulu pernah cukup terkenal, mengenal lagu-lagunya juga. Selain itu juga bisa mengambil nilai-nilai moral positif yang terkandung dalam novel ini.

Kesimpulannya novel ini cocok dibaca untuk pembaca yang ingin tahu bagaimana romansa “cinta terlarang” dan tidak disarankan untuk pembaca yang homophobic. Dan juga penulis harus lebih meriset tentang LGBT itu sendiri agar tidak ada hal yang mengantung.

*Diikutkan dalam Lomba Resensi Buku Mozaik Indie Publisher

14 komentar:

  1. Sedikit terkecoh ketika membaca reviewnya di awal. Apalagi dengan banyaknya tokoh yang berperan di dalamnya yang memiliki keterkaitan soal asmara. Sepertinya novel ini patut jadi rekomendasi. Penasaran sama cara penyajian penulisnya yang terkesan rumit tersebut. :)

    BalasHapus
  2. Kayaknya seru deh critanya... Itu terbitan 2012,kira kira kalo baru mau nyari bukunya sekarang masih ada gk ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belinya online Kak. Coba liat ke http://mozaikindie.com/product/partisi-hati/

      Hapus
  3. Nyoba beli, karena gue pecinta nove; :)

    BalasHapus
  4. Bagus juga ada resensi kaya gini, sangat membantu mencari novel yang "tidak biasa".. - Wahyu

    BalasHapus

Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.