>

Jumat, 27 Juni 2014

Warak Ngendog, Makhluk Mitologi dari Semarang

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Pun demikian dengan di Semarang yang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah. Di Semarang, menjelang bulan Ramadan selalu diadakan Festival Dugderan. Dugderan sendiri merupakan sebuah tradisi turun temurun dari jaman  Bupati Semarang RMT Purbaningrat, yang memakai simbol utama Warak Ngendog sejak tahun 1881 M.
Warak Ngendog photo by @amarnatha_

Di jaman modern ini, Dugderan telah mengalami perkembangan dengan adanya pasar malam yang berada di sekitar jalan Pemuda, Semarang. Banyak permainan anak-anak bisa ditemukan di situ dan juga pedagang pakaian, gerabah dll. Puncak acara dari Dugderan adalah Karnaval Dugderan yang pada tahun 2014 ini jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2014. Pada sekitar jam 4 sore, prosesi kirab budaya Dugderan dimulai. Kegiatan ini berpusat di jalan Pemuda, Semarang.
Pejabat pemerintahan  juga terlibat dalam prosesi ini, seperti wali kota Semarang yang membuka acara ini dan juga turut serta dalam kirab budaya.
Warak Ngendog photo by @amarnatha_

Warag Ngendog merupakan makhluk mitologis yang merupakan  perwakilan tiga etnis yang ada di kota Semarang, yaitu Jawa, Arab dan Tionghoa. Kepala dari Warak Ngendog mirip kepala naga yang merupakan khas dari budaya Tionghoa. Tubuh Warak Ngendog layaknya buraq (tunggangan Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi’raj) mewakili etnis Arab. Keempat kaki Warak Ngendog menyerupai kaki kambing perwakilan dari etnis Jawa. Tubuh Warak Ngendog sendiri dibuat warna-warni dan di kakinya diberi roda ataupun diangkat oleh beberapa orang karena diarak keliling menuju jalur yang dilewati oleh karnaval ini.



*Diolah dari berbagai sumber dan observasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.