Judul Buku :
The God Box
Penulis : Alex Sanchez
Penerbit :
Simon & Schuster Children’s Publishing
Tahun
Terbit :
2007
Jumlah
halaman :
248
Bahasa :
Bahasa Inggris
ISBN :
1-4169-0899-4
"SEX
AND RELIGION DON'T MIX," MY GRANDMA ONCE TOLD ME. "THE CHURCH SHOULD
STAY OUT OF PEOPLE'S PANTS." Kalimat pertama dalam novel ini
begitu menggelitik dan juga memancing rasa ingin tahu. Tema yang diangkat
adalah tentang LGBT dan agama.
Novel ini
berkisah tentang Paul atau Pablo seorang siswa SMA yang ragu akan
seksualitasnya. Di lain pihak dirinya adalah anggota Bible Club di sekolahnya dan seorang Kristen taat. Dia tahu menjadi
gay adalah dosa dan akan dijebloskan
ke neraka. Paul menjalin hubungan dengan Angie sejak SMP, ya mereka pacaran
meski pacaran mereka berjalan dengan biasa tak seperti remaja Amerika lainnya.
Suatu hari
seorang siswa baru pindah ke sekolahnya, Manuel. Manuel mengaku sebagai gay secara terbuka dan saat makan siang
dia mencoba untuk mbergabung dengan kelompok Paul yang terdiri dari Dakota,
Elizabeth, dan Angie. Manuel mengaku gay
dan juga seorang Kristen sedangkan yang lain bertanya kenapa bisa jadi gay dan juga Kristen padahal ia tahu dia
akan masuk ke neraka.
Keterbukaan
Manuel terhadap orientasi seksualnya di sebuah kota kecil yang sangat
konservatif dan di sekolah tidak bisa diterima oleh teman-temannya. Manuel
mulai di-bully. Di lain pihak Paul mulai mempertanyakan orientasi seksualnya
dan mendapati bahwa di buku kesehatan SMP-nya ada penjelasan tentang
homoseksual. Manuel diundang untuk ke Bible
Club, namun untungnya tidak datang karena diskusi itu menjadi kacau saat
Cliff, pacar Elizabeth mengganti topik diskusi menjadi tentang ayat homoseksual
dalam Kitab Genesis.
Sejalan
dengan waktu, Manuel dan Paul semakin dekat, meskipun Paul sangat menjaga jarak
agar tidak disebut gay. karena
teman-temannya akan menghina dan bahkan memukulnya karena gay. Hal tersebut juga terjadi pada Manuel. Paul masih berkencan
dengan Angie dan tetap tidak melakukan sesuatu yang aneh kecuali hanya ciuman.
Suatu hari
saat Paul berada di rumah Manuel, dia disarankan oleh Manuel untuk melihat
situs porno untuk mengetahui apakah dirinya gay
atau tidak. Paul ternyata tidak pernah melihat situs seperti itu. Dia masih
bertekun pada Alkitab dan mencari-cari penjelasan tentang homoseksual tapi yang
ditemukannya sama saja. Interpretasi Manuel tentang ayat di Alkitab sangat
berbeda darinya dan dia mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk menjadi gay.
Paul mencoba
untuk melihat situs porno dan menemukan jawaban bahwa dia lebih terangsang pada
situs porno gay daripada straight. Dia pun berfikir dia mungkin bi, dan mengatakan hal tersebut pada Manuel.
Teman-teman
Paul mencoba untuk membentuk sebuah club
baru di sekolah yang bernama GSA—Gay Straight Alliance untuk menjembatani homophobic dan mencegah diskriminasi.
Paul diminta untuk ikut menandatanganinya tapi dia masih berpikir agar tidak
ada yang menganggapnya gay. Pihak
sekolah tidak ada yang setuju dengan club
ini, termasuk kepala sekolahnya dan akhirnya menemukan titik terang saat
petugas perpustaakan di sekolah mereka menandatangani.
Suatu ketika
Paul, Manuel, Angie dan Dakota bertemu secara tidak sengaja di (s)mall dan
memutuskan untuk menonton bioskop, saat itulah Paul secara tidak sengaja
menyentuh tangan Manuel dan merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam dirinya.
Sejak saat
itu Paul menghindari Manuel. Tapi suatu hari Manuel mengajaknya untuk keluar.
dan bertemu di (s)mall dan menonton bioskop saat itulah Paul melihat teman sekolahnya
yang tidak suka dengan Manuel karena dia gay.
Di bioskop Paul berharap manuel akan menaruh tangannya di punggung kursi namun
tak terjadi hingga lama dan Manuel menaruh tangannya. Paul menyentuh tangan
Manuel, kemudian Manuel mencium Paul. sesuatu yang sangat diinginkan Paul. Paul
merasa ini salah dan sangat marah saat dia pulang dia meninggalkan Manuel di
(s)mall tanpa menayakan apakah dia membawa mobil atau tidak. Tengah malam paul
mendapatkan telpon dari Jaime—kakaknya Manuel bahwa dia desrang orang tak
dikenal dan mengakibatkannya dia terluka sangataparah. Paul merasa bersalah dan
ke rumah sakit. Hari ke hari dengan sabar Paul mengunjungi Manuel dan berharap
dia tetap hidup.
Paul
akhirnya mengakui dirinya gay pada
Angie dan pada ayahnya dan neneknya. Mereka memahami hal tersebut dan tidak
marah padanya. Ending dari novel ini
juga sangat unpredictable dan sangat
manis.
Penulis
begitu cerdas dalam menyajikan novel ini, diskusi tentang Alkitab dan pandangan
konservatif yang sangat berbeda. Membaca novel ini akan membuka sebuah paradigma
baru tentang menjadi seorang gay dan
Kristen. Meskipun novel ini sedikit kontroversial dengan tema yang diangkat,
secara keseluruhan novel ini perfect,
5 dari 5 bintang untuk ratingnya.
Judul novel
ini ternyata berasal dari kotak doa yang dimiliki Paul, dimana dia bisa menulis
doa-doanya dan memasukkannya ke kotak yang disebut God Box.
Beberapa
kalimat dari novel ini yang menurut saya menarik dari bab-bab di novel ini antara
lain;
Once again, I wrote
down my same prayer: Dear Lord, please take away this feelings. You know which
ones. In Jesus’ name I ask you. Thank you. Amen. I folded it up and placed it
in my God Box, hoping this time the Lord would answer.
“Sometimes, when God
doesn’t answer our prayers, it doesn’t mean he didn’t hear us; it just means he
has a different plan for us.”
“But don’t you realize
it’s a sin? Manuel gave me a questioning look.
“You mean being gay?” I
nodded and folded my arms, bracing for an argument.
“You understand you’re
going to hell. don’t you?”
“No,” Manuel said, his
voice confident. “That doesn’t make sense. Ever since I first started going to
church nursery school, I was taught that God loves me just as I am. just as my
mom and dad love me. no matter what….”
“But what about AIDS?”
I asked Manuel. “You don’t think AIDS is God’s punishment for gay people?
“First of all,” Manuel
answered, “I don’t believe in an sadistic God who thinks up way to punish us.
Is that you believe in?”
“Love isn’t about
gender; it’s about two souls uniting.”
Dan masih
banyak yang lainnya. Novel ini tidak disarankan untuk kalangan konservatif,
tapi bagi mereka yang ingin mengetahui hal lain tentang romansa gay sangat
dianjurkan untuk membaca novel ini.
Note:
Peresensi membaca novel ini dalam bentuk e-book yang tidak menunjukkan halaman,
semua data di atas bagian identitas buku di ambil dari internet dan cover buku
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.