>

Kamis, 15 Mei 2014

[Resensi] Novel "Jakarta Love Story"

Judul Buku                              :  Jakarta Love Story
Penulis                                     :  Rudy Efendy
Penerbit                                   : Penerbit Divapress
Tahun Terbit                            :  2013
Tebal                                       : 480 halaman
Nomor ISBN                          : 978-602-255-177-5


Jakarta Love Story berkisah tentang asmara sesama jenis antara Fabio dan Rifai. Pertemuan mereka di tempat yang terkenal dengan reputasi negatifnya, Lapangan Banteng. Fabio seorang mahasiswa Perhotelan suatu hari terdesak secara finansial untuk membayar kos, karena orangtuanya yag di Pontianak sudah tak peduli dengan dirinya akhirnya Fabio memutuskan untuk menjajakan dirinya di Lapangan Banteng untuk pertama dan terakhir kalinya.
Rifai seorang eksekutif muda, seorang bisexual, pengusaha sukses di Jakarta suatu malam diajak oleh Angga sahabatnya untuk jalan-jalan di Lapangan Banteng, Rifai yang pada awalnya ragu pun mengikuti ajakan Angga. Di salah satu sudut lapangan Banteng, Rifai melihat Fabio dan dia pun mem-booking Fabio, meskipun Angga sudah mengingatkan untuk tidak melakukan hal tersebut.
Fabio yang tampak lugu jadi salah tingkah lebih karena gugup saat berbicara dengan Rifai. Dari hubungan one night stand inilah akhirnya kedua insan sesama jenis ini menjalin persahabatan yang semakin hari semakin dekat. Kedekatan ini sudah di luar batas kewajaran, Fabio diminta oleh Rifai untuk tinggal bersamanya di apartemen materi pun diberikan oleh Rifai, walaupun sebenarnya Fabio tidak meminta.
Setelah cukup lama terpisah kedua pria itu bertemu tak sengaja di sebuah mall. Kedekatan mereka pun terjalin. Cinta itu tumbuh dengan subur di hati Fabio, menjadi semakin dalam di setiap harinya. Meskipun Rifai tak mengutarakan perasaan yang sejujurnya pada Fabio, ikatan emosional yang tercipta antara Fabio dan dirinya begitu kuat, meski ikatan itu mulanya sebatas di atas ranjang kini telah menguasai dirinya.
Kisah cinta ini tak berjalan dengan mulus, suatu hari Fabio mendapati Rifai tengah bersama seorang pria lain di apartemennya. Perasaan Fabio hancur, dan akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke kosnya dan menceritakan pada Liando, sahabat baiknya sejak masa SMA. Perselingkuhan, pengkhianatan berkali-kali datang. Namun mereka tetap saja bisa berbaikan dan menjalin asmara kembali, memaafkan satu sama lain.
Keputusan terberat Rifai adalah ketika dia harus menikah dengan Jenny, pacarnya di masa SMA. Fabio begitu hancur mendengar hal itu, meski akhirnya dia merelakannya. Fabio pun menghilang dari kehidupan Rifai. Tiga tahun berlalu Rifai masih saja mengingat Fabio, dan merasa kesepian. Dia begitu mencintainya.
Paris kota yang begitu romantis  menjadi saksi pertemuan kedua hati itu, Rifai bertemu dengan Fabio tak sengaja di sebuah bistro saat Rifai melakukan perjalanan bisnis di Paris. Usaha Rifai untuk menemukan Fabio pun terbayar. Hingga akhirnya Fabio setuju untuk kembali pulang ke Indonesia. Sesuatu tak terduga terjadi, Fabio mengalami kecelakaan saat pulang dari pesta perpisahannya. Fabio kritis, kemungkinan dia sembuh dan hidup sangat tipis. Rifai hancur mendengar hal itu, dengan setia dia menemani Fabio di rumah sakit, seperti dulu saat Fabio terserang tifus, saat mereka tengah bertengkar. Fabio tak tertolong dan akhirnya Rifai dan Leandre Christophe, teman dekat Fabio semasa di Paris menaburkan abu Fabio di Garden of Remembrance, setelah mendengar kepastian kalau ayah Fabio tak mau Fabio dimakamkan di Pontianak.
Meski novel ini mengusung konflik yang sama dengan novel sejenis namun novel ini begitu realistis, mengemas kisah cinta sejenis di negara ini. Tokoh utamanya tidak tiba-tiba menjadi ‘sakit’ ada penjelasan tentang masa lalu tokoh yang memuat kenapa mereka bisa menjadi ‘sakit’. Amanat dari novel ini begitu lembut, bahwa cinta sejati tak memilih jenis kelamin, cinta itu nyata adanya sampai maut memisahkan.
Ada bagian dari novel ini yang membuat pembaca bosan antara lain informasi yang diulang-ulang, padahal sudah dijelaskan di bab sebelumnya tapi diulang di bab lainnya. Beberapa typo juga ditemui,  mungkin editornya kurang teliti. Ada juga dialog yang harusnya Fabio yang bicara tapi kata sambung atau narasinya malah Rifai. Penggambaran setting Jakartanya pun masih kurang gregetnya.

Kesimpulannya novel ini sangat cocok dibaca oleh para pembaca yang bosan dengan romansa ‘biasa’, tidak disarankan untuk kalangan homophobic

3 komentar:

  1. Halo Bossku ^^
    Segera Daftarkan ID di ibu21,com
    Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
    Serta Tersedia Promo Menarik
    Bonus Turn Over Terbesar
    Bonus Refferal Seumur Hidup
    Minimal Deposit Hanya 25Rb
    BBM : csibuqq
    WA : +855 88 780 6060
    Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^

    BalasHapus

Jangan lupa tinggalkan komentar ya, follow @riefprudence Terima kasih.